Kalau Terus Menunggu Sempurna, Kapan Mau Mulai?




Pernah nggak sih kalian ngerasa iri sama pencapaian orang lain?
Ada teman yang punya gadget baru, kendaraan baru, bahkan pasangan baru.

Kita ikut ngelirik, ikut pengen.
Tapi anehnya, di saat rasa pengen itu datang, kita malah nggak berani bergerak.

Kenapa bisa begitu, ya?

Ini obrolan tentang keresahan itu...
Dan tentang gimana caranya pelan-pelan berani mencoba.


Ingin Seperti Orang Lain, Tapi Takut Melangkah

Sering kali, kita ngerasa iri ketika melihat teman punya sesuatu yang kita belum punya.

Teman beli hp — kita juga pengen.
Teman punya motor baru — kita ikut ngelirik.
Teman punya pacar — kita mulai membandingkan diri.

Tapi ketika kesempatan buat punya itu datang, kita malah ragu.
Mau ambil cicilan motor? Takut cicilan menumpuk.
Mau beli hp mahal? Takut keuangan keteteran.
Mau pacaran? Takut nggak bisa bahagiain pasangan, takut putus di tengah jalan.

Kita hidup di dua rasa yang saling bertabrakan:
Ingin berubah, tapi takut melangkah.


Kenapa Bisa Begitu?

Setelah direnungin, ternyata masalahnya bukan di orang lain.
Masalahnya justru ada di dalam diri kita sendiri.

  • Terlalu perfeksionis, pengen semua berjalan sempurna sebelum mulai.

  • Terlalu nyaman di zona aman, takut keluar dan ketemu risiko.

Kita mau semuanya pasti berhasil.
Kalau pacaran, harus bisa selalu membahagiakan.
Kalau ambil cicilan, harus tanpa rasa khawatir.
Kalau memulai sesuatu, harus yakin 100% sukses.

Padahal, hidup nggak pernah kasih jaminan seperti itu.

Kalau terus nunggu semua sempurna, kita bakal stuck.
Diam di tempat. Iri terus. Tapi nggak pernah benar-benar melangkah.


Prinsip Baru yang Harus Kita Pegang

Daripada terus menunggu semuanya ideal, lebih baik mulai dengan prinsip baru:

1. Datang dengan niat baik, bukan janji sempurna.
Nggak perlu janji semuanya bakal ideal.
Yang penting, kita datang dengan usaha dan ketulusan.

2. Kalau ada masalah, bicarain, bukan kabur.
Dalam hubungan, dalam usaha — komunikasi itu kunci.
Bukan ngambek, bukan diem-dieman.

3. Kalau harus gagal, tetap bangga karena sudah mencoba.
Lebih baik gagal karena berani, daripada menyesal karena cuma diam.


Sedikit Catatan untuk Kita Semua

Kalau kalian juga lagi merasa takut buat melangkah, tenang...
Kalian nggak sendirian.

Mungkin kita nggak akan pernah sepenuhnya siap.
Tapi setiap langkah kecil yang berani kita ambil — itu udah cukup berarti.

Yuk, sama-sama belajar.
Belajar berani.
Belajar mencoba.
Belajar hidup, bukan cuma bertahan.

Karena hidup ini terlalu singkat untuk hanya menunggu segalanya sempurna.

TAMAT 

Kalo kalian pernah ngerasain hal yang sama juga komen dibawah yaa!


Komentar